Di Indonesia, Redmi Note 6 Pro resmi diluncurkan pada November 2018 lalu. Sementara itu Redmi Note 7 baru diumumkan di China pada bulan lalu, dengan versi "Pro" kebagian giliran rilis pekan depan. cara mengatasi atau cara mengatasi hp android mati total dan cara memperbaiki atau cara memperbaiki memory hp sd card rusak dan cara membuka atau cara membuka hp android lupa password dan cara install atau cara install aplikasi android di blackberry dan cara cek atau cara cek pulsa indosat dan cara cek kuota telkomsel atau cara cek hp samsung original dan cara download atau cara download video youtube di android dan cara install linux ubuntu atau cara melacak dan cara melacak hp android yang hilang Belum ada informasi persis kapan keduanya masuk ke Indonesia.
Fakta itu bisa menjadi pertimbangan sendiri buat Mi Fans yang minatnya tertuju ke Redmi Note 6 Pro. Ulasan mengenai perangkat tersebut berikut ini bisa dijadikan pertimbangan lain.
Desain
Pada dasarnya desain Redmi Note 6 Pro masih seperti pendahulunya pada lini tersebut, selain beberapa perubahan. Salah satunya "poni" alias notch pada layar IPS LCD seluas 6,26 inci dengan aspek rasio 19:9 dan resolusi FullHD Plus (1.080 x 2.280 piksel). Notch ini juga menjadi tempat kamera ganda untuk selfie, dengan sensor masing-masing 20 MP dan 2 MP.
Tak suka pakai poni? Pengaturan Redmi Note 6 Pro memiliki opsi untuk paling tidak menyembunyikan notch tersebut. Masuk saja ke Settings/Setelan > Full screen display/Tampilan layar untuk mengaktifkan toggle Hide notch/Sembunyikan notch.
Perubahan lain yang bisa ditemui pada desain Redmi Note 6 Pro adalah pemosisian jack headphone 3,5mm yang kali ini berada di posisi atas. Keberadaannya menemani sensor infrared (IR Blaster).
Melongok ke bawah Redmi Note 6 Pro, pada bagian tengahnya akan terlihat port microUSB yang diapit oleh grill pada masing-masing sisi, walaupun cuma yang bagian kanan saja yang benar-benar berisikan speaker.
Tombol power dan volume Redmi Note 6 Pro Xiaomi disusun secara vertikal pada bagian kanan, membuat kombinasi tangkapan layar (screenshot) secrara manual bisa dilakukan dengan satu tangan saja (volume down + power). Sedangkan di sisi kiri ada tray hybrid SIM.
Ngomong-ngomong soal tangkapan layar, selain cara manual ada pula opsi yang bisa diaktifikan untuk melakukan screenshot lewat gesture "tiga jari ke bawah". Simak pada gambar di bawah ini:
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Foto: dok. detikINET
Bagian belakang Redmi Note 6 Pro, yang kembali memperlihatkan kemiripan dengan pendahulunya, ada sensor sidik jari di bagian tengah. Sisi atas kiri memperlihatkan kamera ganda (12 MP dan 5 MP) dan LED flash, yang disusun vertikal dengan ukuran cukup besar -- sehingga ketika ponsel diletakkan di bidang datar maka bagian itu akan menjadi yang paling duluan mengenai permukaan.
Dengan dimensi bodi 157.9 x 76.4 x 8.3 mm dan berat 182 g, Redmi Note 6 Pro bukanlah smartphone yang mungil. Pengoperasian menggunakan satu tangan tetap bisa dilakukan, termasuk saat hendak membuka kunci perangkat dengan sidik jari, walaupun mungkin tingkat kenyamanannya akan berbeda di antara masing-masing pengguna.
Satu hal yang patut diperhatikan adalah bodi belakang ponsel ini terasa lumayan licin saat digenggam. Tapi ini setidaknya bisa diantisipasi dengan jelly case tambahan yang disediakan dalam paket penjualan.
Performa
Menilik spesifikasi Redmi Note 6 Pro, akan diketahui bahwa smartphone ini ditenagai SoC Qualcomm Snapdragon 636. Ya, sama persis dengan yang dipergunakan pada pendahulunya di varian Redmi Note 5.
Hal ini bisa terlihat baik, bisa pula sebaliknya. Dengan "otak" yang sudah terbukti, gambaran performa Redmi Note 6 Pro pun sudah bisa diperkirakan seperti apa. Sebaliknya, akan ada pula yang akan merasa tak ada peningkatan signifikan dari sebelumnya.
Dari penggunaan sehari-hari, Redmi Note 6 Pro yang kami review (RAM 3GB/internal 32GB) berjalan mulus tanpa adanya "sandungan-sandungan" berarti, baik ketika berjalan pada MIUI 9 maupun setelah di-update ke MIUI 10.
Redmi Note 6 Pro juga masih cukup gegas ketika menjalankan sejumlah aplikasi bersamaan alias multitasking. Sejumlah game populer seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Asphalt 9 lumayan nyaman dimainkan walaupun bervariasi pada setting-annya. Tapi mengingat spesifikasi ponsel ini, khususnya Adreno 509 pada sektor GPU, jangan terlalu berharap bisa menjalankan game-game berat.
Untuk uji sintetis hasil performanya, berikut benchmark Redmi Note 6 Pro:
Kamera
Dapat dikatakan bahwa Redmi Note 6 Pro ingin menghadirkan pengalaman foto-foto lebih baik dari yang sudah dihadirkan pendahulunya.
Ini salah satunya terlihat dari penggunaan sensor primer aperture f/1.9 pada kamera belakang Redmi Note 6 Pro, dibandingkan f/2.2 pada Redmi Note 5 Pro. Ukuran pixelnya juga meningkat dari 1.2-micron ke 1.4-micron, yang berarti adanya peningkatan kualitas pada situasi minim cahaya.
Antarmuka pada kamera juga memiliki desain tak njelimet. Swipe kiri dan kanan akan membawamu ke mode berbeda. Toggle untuk flash, HDR, mode AI, dan pengaturan lainnya dapat ditemukan di bagian atas. Mode manual juga disediakan untuk mengatur sendiri sejumlah aspek termasuk kecepatan shutter dan ISO.
Secara umum, fitur AI di Redmi Note 6 Pro membuat pengguna dapat dengan mudah mengambil foto yang oke pada segala situasi tanpa perlu repot mengatur tingkat warna dan kecerahan. Jika pun tak sesuai, dengan mudah mode AI dapat dinonaktifkan.
Fitur AI ini juga menyokong pengambilan gambar pada kamera depan, yang punya kombinasi kamera primer 20 MP plus kamera sekunder 2 MP. Tanpa perlu perawatan, wajah pun jadi kinclong banget berkat AI Beautify 4.0 saat melakukan selfie. Tapi hasil foto selfie dengan "beautify" ini boleh jadi tidak untuk selera semua orang karena acapkali terlihat kurang realistis, semisal wajah yang jadi sangat mulus. Saat dimatikan, hasilnya kadangkala malah lebih oke -- asalkan tetap memerhatikan kondisi cahaya.
Berikut contoh kamera Redmi Note 6 Pro:
Perbandingan efek bokeh Redmi Note 6 Pro pada mode biasa (atas) dan mode portrait (bawah):
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Foto: dok/detikINET
Perbandingan side by side hasil jepretan kamera depan. Selfie dilakukan pada mode "photo" (kiri) dan "portrait" (kanan):
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Efek bokeh terlihat pada background di mode portrait sebelah kanan. (Foto: dok. detikINET)
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Ada pula opsi untuk melakukan beautify saat hendak membagikan foto. (Foto: dok. detikINET)
Baterai
Tak cuma punya Soc Snapdradgon 636 yang relatif irit daya, Redmi Note 6 Pro juga menjanjikan waktu aktif lebih lama berkat kapasitas baterai 4.000 mAh. Yang menarik, smartphone ini "diam-diam" punya pengisian ulang cepat alias fast charging.
Kenapa "diam-diam"? Jadi begini, pada dasarnya spesifikasi Snapdragon 636 itu sudah mendukung pengisian cepat. Tapi tak ada penampakan informasi terkait itu ketika mengisi daya Redmi Note 6 Pro dengan colokan bawaan. Cuma tulisan "charging" yang muncul.
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Foto: dok. detikINET
Akan tetapi, pengujian dengan powerbank dan colokan yang sudah support pengisian cepat memperlihatkan bahwa Redmi Note 6 Pro pada dasarnya mengakomodir quick charge atau fast charging. Begini penampakannya:
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Foto: dok. detikINET
Nah, itu terjadi karena kepala colokan bawaan pengisi daya dalam paket Redmi Note 6 Pro memang charger biasa dengan daya 5V/2A 10W. Artinya Redmi Note 6 Pro memang mendukung pengisian cepat, tapi colokan bawaannya saja yang tidak mendukung hal tersebut. Performa colokan bawaannya sendiri tidak bisa dibilang buruk dan mampu mengisi penuh Redmi Note 6 Pro di kisaran 2 jam 10 menit.
Berikut benchmark baterai Redmi Note 6 Pro:
Redmi Note 6 Pro Masih Layak Diburu atau Tunggu yang Baru?Hasil benchmark baterai Redmi Note 6 Pro di Work 2.0 PCMark for Android dalam kondisi ekstrem, brightness 100% sepanjang
MIUI
Redmi Note 6 Pro, yang di Indonesia sudah bisa diupdate ke versi stabil MIUI 10.2.2.0, terbilang penuh opsi untuk kustomisasi, punya tampilan menyegarkan nan warna-warni, dan khas Xiaomi banget. Di sisi lain nuansa ala iPhone-nya Apple juga masih sekilas kelihatan di sana-sini, semisal pada ikon Quick Settings maupun launcher yang bikin semua aplikasi menghampar di home sceen.
Bicara penyegaran, salah satu yang dapat ditemui adalah bagian recent screen. Jika di MIUI terdahulu bagian itu memperlihatkan kartu-kartu secara vertikal, kini bentuknya dengan kartu tersusun berdampingan dan terlihat lebih dinamis. Selain itu, masih ada pula fitur Second Space, Dual-Split Multitasking, Picture-in-Picture, dan lainnya.
Nah, MIUI anyar ini juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan penyesuaian bokeh lebih lanjut pada hasil foto setelah menggunakan mode Portrait lewat opsi "Blur level". Di samping itu ada pula fitur Studio Lighting dan Light trails untuk memberi efek-efek menarik pada hasil foto di mode Portrait.
Kesimpulan
Melihat kecenderungan sebegitu cepatnya smartphone anyar terus lahir, secara khusus dalam konteks Xiaomi, Redmi Note 6 Pro terbilang sudah "berumur" walaupun sebenarnya baru rilis Oktober secara global dan diumumkan di Indonesia pada bulan berikutnya.
Pun demikian, secara umum Redmi Note 6 Pro masih cukup layak dipinang. Ponsel ini setidaknya menawarkan performa cukup solid, kapasitas baterai besar agar bisa berlama-lama main game mobile disertai kemampuan pengisian cepat (walaupun tak diakomodir colokan bawaan sehingga harus tambah modal lagi untuk beli colokan yang support), dan kamera yang hasil fotonya nggak malu-maluin.
Itu semua menjadi keunggulan besar Redmi Note 6 Pro dalam usaha menggoda Mi Fans maupun pengguna umum yang sedang mencari ponsel dengan kriteria tersebut. Terutama saat menilik harganya kini yakni Rp 2,399 juta (3GB+32GB) dan Rp 2,799 juta(4GB+64GB) -- berdasarkan situs resmi Xiaomi Indonesia.
Menilik keunggulan yang dimiliki dan harganya yang berada di kisaran itu, Redmi Note 6 Pro jelas masih layak diburu. Tapi, ya, tidak masalah juga jika pun masih mau nabung dan menunggu kepastian kapan datang (ke Indonesia) Redmi yang lebih baru